Sabtu, 22 Agustus 2015

Puisi_Curhatan

 Kini, semua tinggal kenangan
Tawa yang kuukir
kini, terhapus oleh air mata
cinta yang kudapat kini,
hilang begitu saja
langit terang menjadi gelap
bunga kembang menjadi layu
beum reda hujan kemaren
kni, hujan baru turun kembali
belum kulupakan peristiwa kemaren
kini, cobaan datang lagi
belum sanggup ku melupakan semuanya
kini, memori itu silih berganti
ayahanda pulang kenegeri nan baqa
ibunda menyusul kesana
kinii tinggal ananda
apa yang bisa kami perbuat?
ini semua takdir sang illahi
dia yang berkehendak
kita tak bisa berkata kata
mulut membisu bagaikan terkunci
tak tau dimana kunci itu
tak tau sejauh mana, agar bisa kutemukan kunci itu
kini hanya tinggal kami
kami yang tak tahu arah
tuhan..
berikan petunjuk..
petunjuk agar kami tidak tersesat
kini hanya tinggal kami
kami yang tak tau cerita hidup selanjutnya

Senin, 27 Juli 2015

Aneh Tapi Nyata


    Mungkin kamu tidak akan percaya dengan ceritaku. Dan mungkin cerita ini aneh menurutmu. Akan tetapi cerita ini begitu unik menurutku. Ini bukan kisah tentang orang aku cintai, dan bukan kisah tentang aku. Tapi ini tentang temanku. Percaya tidak?, jika ada seseorang yang mencintai orang yang belum pernah bertemu dengannya.
    Cerita ini berawal dari sebuah mimpi. Mimpi yang mungkin terasa nyata baginya. Entahlah aku tidak mengetahui kapan dia memimpikan itu. tapi, yang pasti dia menceritakan mimpi itu kepadaku. Menurutku aku adalah orang pertama yang mengetahui mimpinya. Tapi itu menurutku dan mungkin juga tidak.
    Awal dari mimpi itu, ketika temanku itu ditolong oleh seorang pria. Anehnya pria itu tidak melihat kearahnya. Tuturnya, dia telah dua kali memimpikan hal itu. setiap dia memimpikan pria itu, pria itu selalu membelakanginya. Dan dia yakin pria itu pria misterius. Temanku itu sangat mencintainya, meskipun di belum pernah melihat wajahnya.
    Dia yakin, jika pria misterius itu satu sekolahan dengan kita. Ketika dia melihat seorang kakak kelas, dia merasakan getaran yang sama seperti yang dia rasakan di mimpi itu. bahkan ketika pria itu ada didepannya dia tak berani menatapnya. Itu seperti kisahku. Kisahku yang mencintai seseorang yang tidak mengenal diriku. Begitupun dia, dia mencintai pria itu tanpa pernah mendengar suaranya.
    Sayang sekali, waktu itu dia iseng mencari facebook pria itu. namun hal tak diingankan terjadi. Pria itu sudah memiliki kekasih. Ketika benih itu tumbuh, musim panaspun tiba. Mungkin waktu itu dia sangat sakit hati. tapi aku percaya dia perempuan yang tegar. Bukan seperti aku, yang lemah menghadapi kenyataan.
    Akan tetapi dia tak sepantasnya menghadapi itu semua. Dia teman yang baik. Dia perempuan yang harus bahagia. Aku tak tega melihat kesedihan menyelimuti dirinya. Aku benci, ketika wanita jaim mencintai seorang pria dan akhirnya wanita itu tersakiti. Ini sangat tidak adil, wanita yang terkesan murahan mampu dengan mudahnya mengambil hati seorang pria idamannya.
 Tapi ya sudahlah, mungkin kalian tidak percaya dengan ceritaku. Bagaimana mungkin cinta datang melalui mimpi. Mungkin kalian beranggapan hal itu aneh, namun itu adalah sebuah kenyataan yang aku tuturkan. Dan hal cerita ini pun adalah kisah temanku sendiri. Percayalah ini nyata.

Relakan Semua Demi Sahabat


Namaku Fiza Zahra Umira. Nama yang indah kata tanteku. Kata orang aku memiliki wajah yang manis, kepribadian yang tertutup dan lebih suka menyendiri. Aku mempunyai sahabat yang super kepo, namanya “Rara Sheina Nugroho” seperti yang kalian bayangkan, dia anak orang kaya. Dia cewek paling cantik di kelas bahkan dia popular dissekolahan. Tiap hari banyak cowok yang datang silih berganti hanya untuk memikat hatinya.
Malam itu, aku duduk menatap langit kelam denan penuh harapan. Langit yang dihiasi bintang kerlap kerlip yang membuatku terpana menatapnya. “andai saja kamu mengetahui semuanya” ucapku lirih menahan tangis. Kini, hanya ada dia dikhayalanku. Hingga seorang menepuk pundakku dan akupun terkejut. “fiza” ucapnya. Akupun membalikan tubuh kecilku, “ eh kamu toh ra, ngapain kesini malam malam?” tanyaku kepada sosok yang berdiri dihadapanku ini. siapa lagi kalau bukan “Rara”. “eh, seharusnya gua dong yang bertanya, ngapain lu di luar malam malam za”. Bukannya menjawab pertanyaanku, dia malah balik bertanya kepadaku. “Kepoo” ucapku asal. “hmmm, ya udah” ucapnya singkat. “kita masuk yuk ra” pintaku kepada rara.
    Aku dan rara memasuki rumahku. Kata orang sekitar, rumahku tergolong mewah. “duduk ra”pinta ku. “siiip” jawab rara. Aku berjalan kea rah lemari es untuk mengambil minuman “mau minum apa ra?” tanyaku kepada rara. “terserah lu ajar za”, lalu aku mengambil dua botol minuman kaleng dan memberikannya kepada rara.”ni ra” kataku sambil memberikan minumanitu.
    Detik demi detik berlalu, tak ada satu patah katapun yang kami ucapkan. “woy fiza, kita kekamar lu yuk” ucapnya sambil menarik tanganku. “ngapain?” tanyaku. “kan slama kita sahabatn gua gak pernah kekamar lu” ucapnya sambil berjalan.
    Tiba di dalam kamar fiza, rara terkejut mendapati poster yang ditempel di dinding kamar rara. “za, lu?” belum selesai rara berbicara aku memotong pembicaraannya. “ya ra, gue suka sama dia, itu sebabnya gue jarang ngajak lu kesini. Masih banyak lagi yang belum lu tau” ceritaku kepada rara. “terus, kenapa lu gak juju raja sama dia?” selidik rara. “ra, gua gak seperti lu. Lu terkenal , popular dan pintar ditambah lu anak orang terpandang di sekolah. Nah kalau gua, wajah gua bisa dibilang biasa aja, dan gua gak sepopuler lu ra” jelasku kepada rara.
    Tiba tiba tertengar alunan nada indah dari Handphoneku. Suara itu menghentikan pembicaraan aku dan rara. “bentar ya ra, gua mau angkat telpon dulu”. Aku segera keluar dari kamar, rupanya itu telpon dari orang tuaku. Setelah selesai bicara, lalu akupun kembali ke kamar menemui rara.
    Di kamarku rara tengah asyik membaca novel baru milikku. “sedang apa ra?” suara ku membuat rara terkejut. “nih, sedang baca novel, novel baru ya za?” Tanya rara kepadaku. “ya ra” jawabku singkat. “oh ya za, soal dia gua bisa bantu” ucapnya kepadaku. “gak ra, gua gak mau. Lu tau kan kalau dia suka sama lu, dan gua tau dia tak segan membentak gua kalau dia tau, gua suka sama dia. Cukup gua melihat dia dari jauh ra, gua udah senang kok ra”ucapku lirih. “tapi za”. Pembicaraan rara ku potong “ups, ra nyokap bokap gua gak bisa pulang hari ini, lu nginap disini ya” pintaku pada rara, dengan tujuan untuk mengalihkan pembicaraan. “gua ngerti lu za, gua akan bantuin lu” ucapnya padaku. “stop ra, don’t tell about him, gua harus nerima kenyataan bahwa dia gak cinta sama gua” kataku sambil menitikan air mata. “za, you can if you think, you can” rara mencoba menyemangatiku. “gua tau ra, tapi…”air mataku kembali membajiri pipiku. Rara memelukku erat serta berusaha menyemangatiku “ za, ingat janji kita za. Kita akan selalu bersama menghadapi kenyataan yang paling pahit sekaligus, dan kita akan saling membantu” ucapnya. “I know..” ucapku yang masih dalam pelukan rara.
    Ku melepaskan diriku dari pelukan rara. Ku buka lemariku dan mengambil sebuah buku. Ku berikan buku itu kepada rara “nih, ra, please baca” pintaku kepada rara. Rara segera mengambil buku itu di dalam genggaman ku.
    Halaman demi halaman di abaca. Entahlah kenapa dia menitikan air mata saat membaca buku itu. buku itulah yang selama ini setia menemaniku saat aku sedih. Buku inilah yang selalu menampung semua curahan hatiku.
    Melihat rara menangis lalu aku berkata “ra, hidup ini berdasarkan kenyataan, gua harus menjalankannya. Gua memang mencintainya, tapi lu lebih mencintainya kan? Dan dia mencintai lu. Kejar dia ra, jangan sampai dia sakit hati gara gara lu. Gua cinta dia tapi gua sayang lu ra. Kejarlah,  Gua rela.” Ucapku menahan pilu hatiku.
    “fiza, maafin gua. Tapi..” aku memotong pembicaraan rara. “tapi kenap ra?. Gua..,gua kuat kok. Gua rela” “sorry my best friend. I don’t know that you love him. Suatu saat nanti, aku yakin kamu akan mendapat kebahagiaan ini. kebahagiaan yang direbut oleh sipencundang seperti aku” kata rara meneteskan air mata. “ra, ra.., bukan lu kali yang merebut dia dari gua.. tapi gua yang ingin memiliki hak lu. I am sorry, because I am making you sad and cry. Sudah lah jangan nangis lagi. Cup..,cup.., cup. Kataku membujuknya. “ah lu za, bisa aja hibur gua” ucapnya sambil tersenyum. “gitu dong, kalau senyum gitukan cantik” kataku. “kan udah cantik dari sononya, hehehehe “ canda rara. “ yayaya’ ucapku.
    Sejak saat itu, aku semakin dekat rara. Dan kamipun juga telah berjanji akan melupakan dia.

Rabu, 27 Mei 2015

Bayangan Terakhir



Bayangan Terakhir
karya Fhitratul illahi
Sudah lebih dari satu bulan yang lalu kamu pacaran. Namun hati ini tidak mampu merelakanmu. Walaupun aku sudah mencoba merelakan, namun sakit yang ku dapat. Aku ingin belajar melupakannya. Aku ingin mencoba menghilangkan rasa ini.
Satu bulan yang lalu, ketika temanku berkata “hey, kamu tau kabar terbaru gak?”  Katanya sambil menepuk bahuku dari belakang. Aku kaget, dan langsung berkata “apa apaan sih?, kalau jantung gua copot gimana?” kataku jutek. “eeh lebay, lu ki” ledeknya. “gua serius kale” kataku jengkel. “eh kamu tau gak berita itu?” Tanyanya lagi. “ih, lu ratu gosib, ra. Semua gosib lu sebarin. Tapi nyatanya gak ada yang benaran tuh” kata ku dengan judes. “ini bukan gosib kiara, ini berita and ini sudah terbukti kebenarannya 100%” katanya meyakinkanku. Aku tetap tidak percaya dengan ucapan Larra. “yah, mungkin memang benar” kataku sedikit cuek. “lu cuek banget sih, pantesan aja gak ada cowok yang berani mendekati lu” kata larra kepadaku. “yah, menurut gua, berita atau gosib itu gak penting banget deh” kataku kepadanya. “ya udah kalau gak mau tau” katanya sambil meninggalkanku. Dia berhenti dan bertanya “beneran nich!, lu gak mau tau”. Aku pun balik bertanya padanya “emangnya berita tentang apaan sich?”. “yee, tadi aja lu sok gak pengen tau” katanya dengan judes kepadaku. “ya udah kalau gak mau ngasih tau” kataku sedikit kesal. Dia mendekatiku dan berkata “lu ngambek ya ki, jangan ngambek ya ki”. Aku hanya diam, lalu dia berkata “raa, oke gua cerita. Sebenarnya berita ini udah tersebar di sekolah. Lu tau gak si Ricky?” tanyanya padaku. “tau, emang kenapa dengan dia? Apa dia kecelakaan? Atau dia sedang sakit” tanyaku penuh dengan selidik. “gak gitu ki, si Ricky yang dulunya terkesan cuek banget sama cewek, sekarang pacaran sama si Teysa” jelas larra padaku. “hah, yang benar?” Tanya ku sambil menahan rasa sakit ini. “benar ra” jawabnya meyakinkanku. Dia tersenyum lalu meninggalkanku, kubalas senyum tulusnya dengan senyum paksaan dari bibirku.
            Begitulah percakapanku dengan larra temanku. Darinya aku mengetahui semua fakta ini. selama ini penantianku begitu sia sia. Disini, sekarang aku menyendiri seorang diri. Tak pernah menyangka kalau hatiku tersakiti lagi. Gak nyangka peristiwa itu sudah sebulan yang lalu. Namun luka yang kudapat belum kunjung kering. Ditengah lamunan ku lihat sosok tinggi dan berkarisma. Dia tersenyum ke arahku, aku membalas senyumnya. Manisnya senyumnya, namun tetap saja aku harus menerima kenyataan.
“kiara ya?” Tanya pemuda itu kepadaku. “ya, aku kiara” kataku kepadanya. “biasa aja ki, kok lu gugup banget sih?, tadi guru geografi nyuruh gua untuk memberikan ini buat lu” katanya padaku, lalu ya tersenyum dan pergi meninggalkanku. “yah, thanks ya” kataku. Dia menoleh kearahku dan melemparkan senyuman manis itu. “teysa,” teriaknya, ya mendekati tesya. Entah apa yang mereka perbincangkan. Aku melihat mereka tertawa. Hmm, senangnya melihat dia tertawa bahagia seperti itu.
*****
           
“hy kiara”  sapa tesya kepadaku. Ah, tesya mengetahui namaku? Darimana dia tahu?. “ya, tesya ya?” jawabku sambil melmparkan senyum. “yap, kamu jangan heran gitu, biasa aja kali” katanya sambil tersenyum kepadaku. “gak sya, gua Cuma heran, darimana lu tahu nama gua?” tanyaku keheranan. “hmm, dari teman gua. Katanya lu mau ikut olimpiade ya?” tanyanya kepadaku. “gak tau sya, ini besok gua mau ikut seleksi, kalau gak ke pilih ya udah. Itu takdir sya” jelasku pada tesya. “eh Ricky juga ikut lho” pernyataannya itu menusuk relungku. “oh, ya? Kamu gak ikutan sya?” tanyaku pada tesya. “hmm, aku gak PD ki” ungkapnya kepadaku dengan polos. “yah ikutan aja, moga moga lu di terima” bujukku kepadanya. “yah, gua Tanya Ricky dulu deh” katanya menjawab bujukan dariku. “hmm” jawabku singkat. “kiara, aku pergi dulu ya. Ada ricky tuh” katanya sambil menunjuk Ricky. Lau dia berlari menuju tampat ricky berada. Air mataku mengalir seiring menjauhnya tesya. Tesya memang wanita yang terbaik menurutku.
*****
“ki” teriak seorang dari belakang. Ah rupanya itu Agni, teman sekelasku. Aku berhenti. Agni pun berkata “eh, ki lu dekat banget sih sama si tesya” Tanyanya padaku. “emang kenapa? Aku balik bertanya kepadanya. “ih, semua cewek disekolah ini tu benci sama dia” jelas agni kepadaku, pernyataan agni tadi membuatku marah. Aku pun bertanya “kenapa kalian membecinya”. Dia menjawab pertanyaanku dengan penuh amarah “lu, tau gak sih. Semua orang di sekolah ini menyukai Ricky. Tapi kenapa Tesya yang mendapatkannya. Kenapa gak Azwa, wanita yang paling cantik di sekolah ini. atau lu ki, lu kan cantik ditambah pintar lagi” jelasnya padaku. “agni, jodoh itu udah ada yang ngatur, tesya orang yang terbaik buatnya untuk sekarang. Lagian gua gak sebaik tesya kok. Tesya seorang perempuan yang cantik, tutur katanya lembut sekali. Dia pantas dengan Ricky yang tampan dan pintar” ungkapku kepada gadis yang sedang cemburu buta itu. “lu munafik ki, lu cinta kan sama Ricky? “ ungkapan dari nya membuat jantungku berdetak cepat. Aku pun menjawab dengan jujur “agni, gua mencintai Ricky. gua ingin Ricky bahagia bersama Tesya. Gua  gak mau kebahagiaan mereka hancur Cuma gara gara gua”. “hmm”, ungkapnya sebal. Dia pergi meninggalkanku. Aku tersenyum melihat temanku itu.
****


“kamu diterima ki” Tanya si gadis beruntung itu. “iya sya, aku diterima” kataku padanya. “oh syukurlah, ricky juga diterima. Tapi aku gak di terima” ungkapnya secara polos. “gak apa apa sya, lu bisa nyoba lagi tahun depan kok” aku mencoba menghiburnya. “iya, ki. Tahun depan aku pasti ikut olimpiade itu” katanya penuh semangat, aku tersenyum mendengarnya.
******
“Ah, apaan nih” kataku saat sebotol air mineral tumpah di bajuku. ah, rupanya itu hanya lamunan. Gak ada tesya yang mengenalku. Gak ada agni yang cemburu dan gak ada aku dan ricky diterima di olimpiade itu. “maaf..maaf” kudengar suara yang asing bagiku. “yah, basah deh.” Kataku jengkel. “yah, maaf ya. Kiara kan?”. Tanya nya. “ku menoleh ke asal suara tersebut. Ku lihat tesya dan Ricky. “i..iiya, gua Kiara”jawab ku terbata bata. “terima kasih ya” kata tesya kepadaku, ricky yang di samping tesya hanya tersenyum kecil. “terima kasih untuk apa?” tanyaku kepada tesya. “terima kasih telah mencintai Ricky dengan tulus” jawabnya aku terkejut mendengar ucapan yang keluar dari bibir tesya. “aku tahu semua ki, aku dapat lihat dari gerak gerikmu ki” dia tersenyum dan meninggalkanku. Ricky pun tersenyum tak kalah manisnya. “bye, kiara azyura, saya harap kamu menemukan orang yang lebih baik dariku”. Aku tersenyum mendengarnya, lalu berkata “kau ucap kata yang buatku tenang sesaat. Kau lempar senyum yang buatku terpana. Namun hati tersayat, bila ku dengar kalimat yang kau ucap. Terima kasih. Tapi aku Cuma ingin kau tahu,aku sangat mencintaimu. izinkan aku mencintaimu. Hanya itu yang ku mau.” Teysa dan ricky berhenti.  Lalu tesya menjawabnya “kiara, semua orang berhak mencintai Ricky, termasuk kamu” dia tersenyum dan melirik kearah Ricky. “cintailah aku seadanya ki, karena ku tahu cinta darimu hanya cinta sesaat” jawabnya sambil tersenyum kearahku. “ini bukan cinta sesaat seperti mereka Ricky, aku mencintaimu sepenuh hatiku Ricki” kataku padanya. “kumohon, jangan cintai aku sepenuhnya, karena aku gak akan bisa mengembalikan cintamu itu ki” kali ini dia tak tersenyum. “kalau begitu, izinkan aku melupakanmu” kataku pada ricky. “ki, semua orang berhak mencintai dan berhak pula melupakan. Itu hak kamu, jangan minta izin kepada ricky” katanya kepadaku. Ricky tersenyum dan aku tertunduk.
Aku sudah berjanji akan melupakan dia, dia Ricky prasetyo. Dia tidak akan pernah ada lagi di hati Kiara azyura.

Terompet sangkakala sudah berbunyi, benarkah?


Akhir akhir ini ada isu yang menyatakan kalau terompet sangkakala sudah berbunyi. Percayahkah anda?. Yap, berdasarkan akal sehat saya kurang percaya. Akan tetapi jika di pikirkan dengan iman saya sangat percaya.
Beberapa video yang terekam kamera menunjukan terompet sangkakala berbunyi di empat Negara. Akan tetapi anehnya, bunyi itu berbeda disetiap Negara. Banyak yang beranggapan kalau bunyi itu berasal dari luar angkasa. Benarkah?.
Kita dapat buktikan kebenarannya lewat ilmu fisika. Bunyi akan dirambatkan melalui udara, sedangkan secara ilmiah terbukti di luar angkasa tidak ada udara, artinya Hampa Udara. Jadi bagaimana bunyi itu bisa merambat ke bumi?. Hanya allah yang tau.
Setelah saya menanyakan hal itu kepada guru geografi, dia menjawab menurut ilmu geografi hal itu merupakan salah satu fenomena alam yang berkaitan dengan atmosfer. Mungkin saja ada gesekan gesekan udara di lapisan atmosfer sehingga menimbulkan bunyi bunyi yang aneh. Seperti gemuruh, terjadinya gemuruh. Gemuruh terjadi akibat gesekan gesekan udara yang ada di atmosfer.
Seperti yang kita ketahui atmosfer mempunyai tujuh lapisan, lapisan pertama terdapat unsur unsur cuaca. Mungkin saja apa yang dikatakan guru saya ini benar.
Akan tetapi menurut ajaran agama saya, ketika malaikat jibril meniup sangkakala pertama maka itu peringatan kepada umat manusia akan datangnnya hari kiamat. Jadi berbanyaklah amal kita agar kita mendapat tempat yang baik di akhiran. Amiiin
semua yang terjadi didunia sudah diatur oleh allah. Dan fenomena ini hanya allahlah yang mengetahuinya. Semoga dengan peringatan ini kita bisa meningkatkan amal ibadah kita. Amin.

Minggu, 24 Mei 2015

SAKIT HATIKU

SAKIT HATIKU
Karya : Fhitratul illahi

Satu tahun sudah perasaan ini bersemayam didalam hatiku. namun tak sepercik rasamu kau lihatkan kepadaku. Bahkan tak pernah kau menyapaku, berbicara denganmu saja aku tak pernah. Mungkin dalam hatimu ada sesosok wanita yang beruntung.
Saat mendengar kabar buruk itu, eh bukan kabar baik bagimu. Hatiku hancur lebur. Perasaanku tak menentu. Sesak dalam dada, itu yang kurasakan. Namun kucoba untuk tersenyum. Ku coba bahagia walau hatiku menangis.
Wanita beruntung itu, tersenyum kepadaku. Padahal kami gak saling kenal. Betapa ramahnya wanita itu. wanita itu sangat baik untuk dia.wanita cantik dan pintar mungkin itu cewek idaman mu. Aku tak bisa menjadi seperti wanita itu.
Cinta memang tak bisa dipaksaan, kini kau telah bersama dia. Ku mohon seribu mohon agar kamu membahagiakannya. Jangan pernah kau gores hati gadis itu dengan pisau cintamu. Sakit rasanya sakit. Aku tak mau wanita lain juga merasakannya. Cukup aku sebagai wanita terakhir yang merasakan luka akibat goresan itu.
Dari saat ku dengar kabar buruk untukku itu, aku mencoba melupakanmu. Taukah kamu kalau aku menangis didalam kamarku?, mungkin kamu tak tau. Dia wanita yang sangat beruntung. Bisa tertawa, tersenyum, menangis bareng kamu. Mungkin ini saatnya kumulai cinta baru untuk orang yang baru. Tapi itu susah?, ku obati luka itu, namun ketika pikiranku mengingatmu dan wanita itu, sakit itu kembali lagi menghadang.
Kapan aku bebas dari belenggu cinta ini?, kapan aku terbebas dari kejamnya pertualangan cinta ini. Positif thinking, once a day, saya akan menemukan seorang lelaki yang mencintai saya apa adanya.
Ketika hembusan angin membawa namamu ke dalam telingaku, beserta kabar yang buruk, hatiku sakit mendengarnya. Namun disaat itu kucoba tertawa walau goresan luka itu berdarah kembali. Menangis dalam hati, itulah yang ku lakukan. Namun engkau tak henti hentinya mengumbar kemesraanmu bersamanya, bahkan didepanku. Kenapa setiap kali aku merasakan cinta, akhirnya cintaku terbang bersama cinta wanita lainnya?. Mungkin suatu saat nanti, yang berkuasa menyediakan jodoh yang sangat baik untukku.
Dulu, aku benci berharap. Namun sekarang aku berharap pada sesuatu yang menurutku mustahil untuk terwujud. Aku ingin cinta ini hilang, aku ingin pergi dari hidupnya. Aku tidak mau melihatmu disekolah, maupun dimanapun. Aku ingin mengurung diri dalam kelas. Aku tidak tega meyakiti hatiku sendiri. Cukup dengan kau umbar kemesraan didepan umum. Jangan kau lakukan lagi hal serupa. Hatiku sakit, apa kau mengetahui rasanya?, mungkin tidak. Karena engkau kini sedang merasakan kebahagiaan bersamanya. Rasa itu sangat sakit, bahkan aku tak mau merasakan perasaan ini lagi. Sekarang aku takut jatuh cinta, aku sangat takut jatuh cinta lagi. Dan aku berharap aku tak akan merasakan cinta ini hingga saatnya aku menemukan orang yang tepat.

Rabu, 20 Mei 2015

Mencintai Tanpa Dicintai

Ku pikir rasa ini tak mungkin ku pertahankan. Bagaimana mungkin aku mengharapkan kekasih orang. Dia begitu sempurna, hendaknya dia mendapat pasangan yang sempurna pula, yaitu pacarnya. Apa yang harus kulakukan. Apa aku harus berteriak kalau aku mencintainya?, ah ku rasa tak mungkin, ku tak mau merusak hubungan mereka.
    Ketika ku ingat peristiwa itu, hatiku sakit. Minggu itu adalah minggu yang paling burukku bagiku selama tahun 2015 ini. dan minggu itu mungkin minggu yang bahagia buat mereka. Ya tentu saja bahagia buat mereka tapi menyakitkan buatku. Ah, kenapa cemburu kepada mereka?, toh bukan siapa siapa dia?.
    Mulai hari ini kucoba merelakan dia bersamanya. Kenapa susah sekali untuk merelakannya. Tapi ya sudahlah, biarlah perasaanku hilang siring berjalannya waktu. Mungkin dia tidak terbaik untukku. Dia terlalu sempurna untukku. Aku tak sepantasnya mendapatkan orang seperti dia.
    Kenapa aku masih saja menulis tentang dirinya?. Apa aku masih mengharapkannya?. Entahlah, yang pasti kini ku merelakannya bersama dia. Aku tak ingin merusak kebahagiaannya, dia pantas untuk bahagia bersama pujaan hatinya.
    Disaat aku yakin bahwa dialah cinta sejatiku, namun disaat itu pula aku mendengar kabar yang sangat menyakitkan. Tapi ya sudahlah, mungkin dia bukan cinta sejatiku. Mungkin hati ini hanya melepaskan penat sesaatnya saja.  dan disaat penat ini hilang hati ini akan mengembara lagi tuk mencari hati yang mampu menerima aku apa adanya. Ya apa adanya.
    Aku bukan seorang yang sempurna, aku hanya gadis biasa yang tak pintar namun guru selalu memberikan pujian itu. aku hanya gadis yang berkhayal untuk pergi ke paris. Aku tak sholeha dan juga tak jarang melanggar akidah agama, aku bukan seorang yang mudah untuk jatuh cinta. Namun dia, seorang yang sempurna, dan paling aku kagumin dia tak pernah lupa mengerjakan shalat. Subhanallah, mungkin itu yang membuatku mencintainya.
    Aku menyadari bagimana mungkin dia bisa menyukaiku, aku tak mempunyai daya tarik sedikitpun. Entahlah, aku benci kepada sebagian lelaki namun, tidak padanya. Setiap hari, setiap jam, menit bahkan detik wajahnya, senyumnya, jalannya selalu saja melintas dipikiranku. Tapi bagaimana bisa aku mencintai seseorang yang suaranya tidak pernah aku dengar?, aneh memang, tapi aku menyukai itu.
    Sampai saat ini hatiku tak bisa ku bohongi, aku masih susah untuk melupakannya. Aku masih mengharapkan setetes cinta darinya. Mungkin itu harapan yang kelabu, saat ku mendengar kabar itu. tapi sampai sekarang ini ini masih untuknnya.