Ratapan hati sang pencundang
Ingin ku menggerang sekeras karang di laut
Ingin ku berteriak secepat angin berhembus
Ingin ku menangis sederas badai menerpa
Tak ada yang mau mendengar
Ratapan hati sang pecundang
Senjata yang ku asah sendiri
Kini mengiris hatiku
Oh tuhan
Ingin ku sampaikan keluhku
Kepada bintang yang gemerlap
Semuanya sombong, tak pernah mendengar
Ratapan hati sang pencundang
Sendiri kuhadapi
Tanpa ada bintang yang menerangi
Tanpa ada karang yang melindungi
Tanpa ada angin yang menyejukan
Tak ada awan yang meneduhkan
Dari panasnya mentari ini
Tak ada tanah tempat berpijak
dari dalamnya lautan ini
apakah ini nasib si pecundang?
Apakah ini nasib si bodoh?
Aku tidak tau
Entah aku yang dicundangi atau
aku yang mencundangi
Yang pasti diantara kita adalah pencundang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar