Senin, 27 April 2015

Ratapan hati sang pecundang

Ratapan hati sang pencundang

Ingin ku menggerang sekeras karang di laut
Ingin ku berteriak secepat angin berhembus
Ingin ku menangis sederas badai menerpa
    Tak ada yang mau mendengar
    Ratapan hati sang pecundang
    Senjata yang ku asah sendiri
    Kini mengiris hatiku
Oh tuhan
Ingin ku sampaikan keluhku
Kepada bintang yang gemerlap
Semuanya sombong, tak pernah mendengar
Ratapan hati sang pencundang
    Sendiri kuhadapi
    Tanpa ada bintang yang menerangi
    Tanpa ada karang yang melindungi
    Tanpa ada angin yang menyejukan
Tak ada awan yang meneduhkan
Dari panasnya mentari ini
Tak ada tanah tempat berpijak
dari dalamnya lautan ini
apakah ini nasib si pecundang?
Apakah ini nasib si bodoh?
Aku tidak tau
Entah aku yang dicundangi atau
 aku yang mencundangi
Yang pasti diantara kita adalah pencundang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar